PENGENALAN
MIKROSKOP
(Laporan Praktikum
Biologi Pertanian)
Oleh
Muhammad Alfiano
Rizky
1610511310010
Kelompok 4
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Panca indra manusia terutama pada indra penglihatan yaitu mata memiliki
kemampuan yang terbatas. Oleh karena itu, banyak masalah yang mengenai
organisme dan benda-benda yang hanya dapat diidentifikasi oleh alat-alat
tertentu. Salah satu alat yang sering digunakan terutama dalam bidang sains
adalah mikroskop yang berfungsi sebagai alat untuk mengamati objek yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang (Volk & Wheeler,_1993).
Mikroskop merupakan salah satu
alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi.
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek
yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan
persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui
mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam-macam mikroskop,
penggunaan dan pemeliharannya.
Ada beberapa jenis mikroskop yang dapat dipergunakan untuk mempelajari
materi biologi. Pada dasarnya mikroskop-mikroskop itu dapat di golongkan
menurut jenis sumber cahaya yang dipakai. Tentu yang paling banyak dipakai
adalah mikroskop optic yang menggunakan cahaya terlihat. Ada beberapa
modifikasi tertentu, yaitu mikroskop polarisasi, mikroskop kontras fase,
mikroskop interferens, dan mikroskop lapangan (medan gelap). Semua mikroskop
yang menggunakan radiasi tak terlihat dan sinar ultraviolet serta mikroskop
electron, merupakan perkembangan yang lebih baru.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
mengenali struktur dan bagian dari mikroskop terutama mikroskop cahaya,
memahami kegunaan dan fungsi, mengetahui cara penggunaan-nya, serta terampil
menggunakannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Orang yang pertama kali menggunakan mikroskop (mikroskop
sederhana) adalah Antony Van Leuwenhoek,
lewat penelitiannya yang meneliti sel (menemukan sel gabus). Kemudian pada
tahun 1600, Hanz dan Z. Jensen telah
menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop
(bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan
kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam
perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran
sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan
sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik
(Parjatmo, 1999:1).
Beberapa alat bantu yang dapat
digunakan seperti alat pembesar luv, yang biasa digunakan untuk memperbesar
tulisan, namun alat ini memiliki kelemahan berupa keterbatasan dalam
pembesarannya. Mikroskop pada era sekarang sangat berguna, karena memiliki
keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan alat pembesar luv. Mikroskop banyak
digunakan dibidang kedokteran untuk meneliti berbagai bentuk penyakit,
pemeriksa darah dan lain-lain (Lay, 1992).
Mikroskop terdiri atas dua lensa cembung yaitu sebagai
lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif
maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar, yang disebut dengan gagang putar. Setiap lensa
objektif dapat diputar ketempat yang sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki.
Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan
nyata yang kemudian diproyeksikan keatas lensa okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat. Biasanya mikroskop laboratorium dilengkapi
dengan tiga lensa objektif, yaitu lensa 16 mm yang beresolusi rendah (10X), lensa 4 mm berkekuatan kurang tinggi (40-45X) dan lensa
celup minyak berkekuatan tinggi (97-100X). Lensa tersebut terletak pada suatu
hidung yang dapat berputar sehingga obyektif yang di kehendaki dapat dengan
mudah diletakkan pada posisi kerja. Obyektif celup minyak
memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada
ujung atas mikroskop (Parjatmo, 1999:1).
Mikroskop terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1.
Mikroskop
Cahaya
2.
Mikroskop
Elektron
Mikroskop cahaya (MC) mempergunakan pancaran cahaya untuk
membuat bayangan benda yang dibesarkan; sedangkan mikroskop elektron (ME)
mempergunakan pancaran elektron untuk membuat bayangan benda tersebut. Prinsip
kedua macam mikroskop tersebut diuraikan pada pasal berikut (Yatim, 1996:9)
Mikroskop cahaya ada 4 macam :
1.
Mikroskop
biasa
2.
Mikroskop
fluoresensi
3.
Mikroskop
fase-kontras
4.
Mikroskop
polarisasi
Mikroskop elektron ada 2 macam :
1.
MET
( Mikroskop Elektron Transmisi )
2.
MES
( Mikroskop Elektron Skaning )
a
Mikroskop
biasa
Yang biasanya dipakai
mahasiswa dan peneliti di laboratorium. Sumber cahaya untuk menerangi obyek
bisa dari sinar alam (cahaya matahari) langsung, bisa pula dari lampu listrik
yang dipasang di bawah obyek. Perbesaran 10 – 1000x. Dipakai untuk melihat sel
atau makhluk renik yang masih hidup dan segar, atau juga yang sudah mati dan
dibuat sediaan melalui proses mikroteknik. Bagian-bagian sel dan organel dapat
dibedakan oleh perbedaan kadar atau macam zat warna yang diserap, yang
diberikan saat memproses mikrotekniknya. Mikroskop biasa, prinsipnya ditemukan Hans dan Zaccharias Janssen (1590), mempergunakan cahaya sebagai pemantul
bayangan obyek. Mikroskop ini memiliki kombinasi 2 lensa, yaitu lensa obyektif
dan okuler. Kekuatan membeda (resolving power) mata orang 0,1 mm. Mikroskop selain
membeda juga membesarkan bayangan benda, dan membesarkan tergantung pada daya
membeda tersebut. Obyek yang kurang dari
panjang
gelombang cahaya tidak dapat dibedakan dalam mikroskop biasa. Panjang gelombang
cahaya rata-rata 5.500 A (1 A = 10 mm). Karena itu obyektif tidak dapat
membedakan obyek dengan diameter kurang dari 2750 A. Umumnya mikroskop cahaya
sekarang mampu menolong mata orang untuk melihat benda sebesar 0,0001 mm,
dengan mempergunakan fase kontras atau minyak imersi. Karena kemampuan mata
melihat (membeda) 0,1 mm, maka daya membesarkan mikroskop biasa ialah 1000X.
Besar sel rata-rata 0,1 sampai 100 um (1 um (mikrometer) =
mm), sedang bahan-bahan sel dalam ukuran um.
Bahkan juga dalam nm (nanometer; 1nm =
mm). Karena itu sel dengan bagian-bagiannya
yang kasar dapat dilihat dengan mikroskop biasa, namun bahan-bahan yang halus
dan terinci tidak; harus dengan mikroskop elektron (Yatim, 1996:10).
b
Mikroskop
fluoresensi
Mikroskop ini memiliki sumber cahaya yang khusus dari
yang bergelombang pendek. Yang dipakai ialah sinar ultraviolet (uv). Jika
cahaya ini menyinari obyek yang berbinar (fluoresen), dipantulkannya cahaya
dengan gelombang lebih panjang. Karena itu bila dilihat dibawah mikroskop
organel atau bagian sel yang berbinar itu yang tampak, yang lain gelap.
Yang berbinar secara alamiah ialah vitamin A, vitamin
, dan porfirin.
Banyak senyawa kimia yang diresap oleh kandungan sel sehingga membuatnya jadi
berbinar. Perbinaran ini disebut perbinaran bikinan. Yang berbinar bikinan ini
ialah seperti ADN dan ARN.
Mikroskop ini dipakai untuk menemukan sel kanker, karena
pada sel-sel seperti itu kadar ADN tinggi sekali sehingga warna berbinar inti
sel sangat menyolok dibandingkan dengan sel normal.
Mikroskop fluoresensi juga dipakai untuk menetapkan
apakah suatu sel mengandung kromosom Y (penentu jenis kelamin jantan) atau
tidak (Yatim, 1996:12).
c
Mikroskop
fase-kontras
Bagian-bagian sel
yang tidak diwarnai secara mikroteknik dapat dibedakan dibawah mikroskop, kalau
cahaya yang datang menuju obyek membuat pembiasan berbeda-beda. Organel
biasanya memiliki indeks bias berbeda-beda, karena itu dapatlah dibedakan
dibawah mikroskop. Pembiasan cahaya yang berbeda-beda ini dilaksanakan oleh
suatu sistem optik khusus. Mikroskop yang memiliki sistem optik ini disebut
mikroskop fase-kontras. Mikroskop jenis ini cocok untuk mengamati sel hidup
atau sel pertanaman (Yatim, 1996:12).
d
Mikroskop
polarisasi
Ini adalah jenis MC
yang mengandung prisma Nicol dari kalsit atau balsam, yang membuat cahaya yang
datang ke obyek dipolarisasi. Film polaroid kini mulai banyak dipakai
menggantikan prisma Nicol.
Bagian obyek yang
berhablur atau bersegi-segi, dapat dilihat di bawah mikroskop. Mikroskop ini
dapat dipakai mengamati sel tulang, dinding sel tumbuhan, serat kolagen, otot,
saraf, cilia dan flagella; juga untuk mengamati butiran tepung dan lemak yang
dikandung sel (Yatim, 1996:12).
e
Mikroskop
elektron
Mikroskop elektron ditemukan oleh Knoll dan Ruska (1932),
mempergunakan elektron sebagai pemantul bayang suatu obyek.
Karena elektron tidak dapat dilihat mata maka bayangan obyek
diterima layar fluoresen (berbinar) atau film potret, dari situlah baru mata dapat
mengamatinya. Mikroskop elektron dikembangkan dalam bidang biologi baru pada
tahun 50-an.
Mikroskop elektron memperkuat daya membeda mikroskop
biasa. Cahaya diganti dengan elektron. Bagian obyek yang tebal lebih banyak
mengabsorpsi elektron daripada bagian yang tipis. Dengan perbedaan ini bayangan
benda dapat dibuat pada layar atau film. Jika elektron berpusat lewat mikroskop
dengan tegangan 50.000 volt, mereka berpanjang gelombang sekitar 0,05 A. Ini
100.000X lebih pendek dari panjang rata-rata gelombang cahaya. Secara teoritis
mikroskop elektron dapat membedakan obyek ber-
0,005 A = 0,025
A. Ini lebih kecil dari
atom.
atom H 1,06 A.
Tapi praktisnya alat modern sekarang dipakai hanya untuk
membedakan 10A (0,001 um). Karena kemampuan mata membedakan 0,1 mm maka
kekuatan membesarkan bayangan benda oleh mikroskop elektron ialah 100.000X
(Yatim, 1996:12).
f
MET
Mikroskop elektron ialah mikroskop yang mempergunakan
elektron sebagai sumber “cahaya”. Sel atau jaringan dilihat berupa irisan atau
replika. Mikroskop ini memiliki perbesaran puluhan sampai ratusan ribu kali
(Yatim, 1996:12).
g
MES
Mikroskop elektron skaning ialah mikroskop yang
menggunakan elektron sebagai sumber “cahaya”, dan sel atau jaringan dilihat
dari luar atau permukaan. Di dapat gambaran obyek secara stereometris.
Mikroskop jenis ini
lazim dipakai untuk melihat permukaan sel yang menyelaputi suatu rongga atau
saluran, atau sel yang lepas-bebas. Seperti untuk melihat susunan cilia,
flagela, dan spermatozoa. Daya perbesaran lebih rendah daripada MET, yakni
beberapa ribu sampai puluhan ribu kali (Yatim, 1996:12).
BAHAN DAN METODE
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :
a.
Mikroskop, digunakan untuk melihat
sel-sel tanaman atau benda-benda yang berukuran mikro.
b.
Kamera, digunakan untuk umendokumentasikan
hasil pengamatan dari praktikum.
Alat
Alat yang digunakan adalah :
a. Buku
tulis, digunakan untuk mencatat bagian dan fungsi mikroskop electron.
b. Pena,
digunakan untuk menulis di buku tulis.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari ………, Tanggal ………, Bulan ………, Tahun ………, Bertempat di Laboratorium Biologi
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan praktikum ini meliputi
dua tahapan dalam pelaksanaan praktikum yaitu :
Pelaksanaan
1.
Mencari bidang penglihatan.
2.
Mencari bayangan sediaan.
3.
Mempersiapkan bahan untuk diamati.
4.
Memelihara mikroskop.
5.
Pengukuran mikroskopis/mikrometri.
Pengamatan
Mengamati bagian-bagian mikroskop
dan menggambarkannya secara visual serta memberikan keterangan pada tiap-tiap
bagian pada gambar.
Pembahasan
Fungsi
bagian-bagian mikroskop :
a. Kaki
Kaki pada mikroskop
berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat
lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
b. Lengan
Dengan adanya engsel antara
kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan
dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindahkan mikroskop.
c. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi ( atas dan bawah ), sisi cermin
datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber
sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung
digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan
sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang
cermin, sebab sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).
d. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi
mengumpulkan sinar.
e. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk
dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian
bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
f. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek
(preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit
menggunakan penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewati
sinar. Pada jenis mikroskop tertentu, kedudukan meja tidak dapat dinaikan
ataupun diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja
preparat dapat dinaik-turunkan.
g. Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan
perbesaran tertentu (15X, 10X, dst). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang
disebut revolver. Pada revolver
tersebut terdapat lensa objektif.
h. Lensa obyektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan
pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif ialah memperbesar bayangan obyek
dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya,
misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA). Yang dimaksud dengan nilai
apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan
daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah.
i. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang
terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa
ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif.
Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
j. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya
pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif
terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus atau
tegak, pengatur kasar dan halus berfungsi untuk menaik turunkan tabung
sekaligus lensa objektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar
dan halus digunakan untuk menaik turunkan meja prepara
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pengenalan
yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk
melihat benda yang tidak bisa dilihat dengan mata, maka kita memerlukan alat
bantu untuk melihat benda tersebut. Benda yang sering digunakan untuk melihat
benda tersebut adalah mikroskop.
2. Pembesaran
suatu mikroskop merupakan suatu hasil kali antara pembesaran gabungan dari
lensa obyektif dan lensa okuler.
3. Mikroskop
terdiri dari bagian-bagian yang dikelompokan atas bagian mekanis dan bagian
optic.
4. Dengan
mempelajari pengenalan mikroskop, akan memudahkan praktikan dalam melakukakn
penelitian yang melibatkan penggunaan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Lay. 1992. Mikrobiologi. Rajawali Pers. Jakarta.
Tim,
Assisten. 2016. Penuntun praktikum
biologi pertanian. Faperta unlam.
Banjarbaru.
Parjatmo,
Widjoyo. 1999. Petunjuk praktikum biologi.
Jakarta : Universitas
Terbuka.
Volk & Wheeler. 1993.
Mikrobiologi dasar. Erlangga. Jakarta
Yatim, Wildan. 1996. Biologi Sel. Bandung : TARSITO
No comments:
Post a Comment