Daftar Laman

Saturday, October 29, 2016

Laporan Makalah Biologi Pengamatan Bagian-Bagian Daun



PENGAMATAN BAGIAN-BAGIAN DAUN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)



















Oleh
Muhammad Alfiano Rizky
1610511310010
Kelompok 4








FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016



DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i   
DAFTAR TABEL................................................................................................... ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
Latar Belakang.................................................................................................... 1
Tujuan Praktikum................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
BAB III BAHAN DAN METODE......................................................................... 9
Bahan dan Alat.................................................................................................... 9
     Waktu dan Tempat............................................................................................ 10
     Pelaksanaan Praktikum..................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 12
Hasil................................................................................................................. 12
 Pembahasan...................................................................................................... 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 12
Kesimpulan...................................................................................................... 26
Saran................................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA






DAFTAR TABEL
Nomor                                                                                                        Halaman
1.               Hasil pengamatan daun talas (Colocasia esculenta)……………...            12           
2.                  Hasil pengamatan daun kasturi (Mangifera Kasturia Delmiana).             13
3.                  Hasil pengamatan daun tebu (Saccharum officinarum)………….             14
4.                  Hasil pengamatan daun  tempuyung (Sonchus arvensis L)……...             15
5.                  Hasil pengamatan daun daun Biduri (Calatropis gigantea R.Br)..             16
6.                  Hasil pengamatan daun pohon karet (Hevea brasiliensis muell)..              17
7.                  Hasil pengamatan daun putri malu (Mimosa pudica L)…………              18
8.                  Hasil pengamatan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw)……              19
9.                  Hasil pengamatan daun Namnam (Cynometra cauliflora)………              20
10.              Hasil pengamatan daun singkong (Manihot utilisima)…………..             21
11.              Hasil pengamatan daun pohon kapas (Ceiba pentandra Gaertn)…           22
12.              Hasil pengamatan daun gamal (Gliricidia maculantum)…………            23









PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang keberadaannya sangat penting karena tanpanya, hewan dan manusia tidak bisa hidup. Jika dihubungkan dengan ilmu pengetahuan pada masa kini, tumbuhan disiplin ilmunya sendiri, yaitu botani. Botani itu sendiri mencakup atau terdiri dari beberapa kajian salah satunya adalah morfologi atau ilmu yang mempelajari bentuk tumbuhan yang tampak dari luar. (Tjitrosoepomo, 2001).
Tumbuhan identic dengan warna hijau, padahal yang berwarna hijau itu ialah warna dari salah satu organ tumbuhan itu sendiri yaitu daun (walaupun daun tidak selalu berwarna hijau). Jika mempelajari daun pada ilmu morfologi tumbuhan tentunya yang menjadi pokok pembahasan bukanlah tentang cara bagaimana daun membuat makanan atau melakukan fotosintesis, melainkan bentuk daun tersebut jika dilihat dari luar. Seperti yang sudah diketahui bahwa tumbuhan sangat banyak jenisnya. Pada praktikum morfologi tumbuhan kali ini diamati daun dari berbagai macam jenis tumbuhan yang berbeda serta membandingkan bagian-bagiannya. Tiap jenis daun dari tanaman yang berbeda tentu akan mempunyai bentuk dan struktur, bagian-bagian yang berbeda pula. (Tjitrosoepomo, 2001).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati, mempelajari, menggambarkan bagian-bagian daun sehingga dapat membedakan antara daun lengkap dan tidak lengkap, dapat membedakan daun tunggal dan daun majemuk serta dapat mengetahui fungsi daun dalam bidang pertanian.















TINJAUAN PUSTAKA
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat berwarna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun akan berubah kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Tjitrosoepomo, 2001).
Fungsi utama daun adalah menyintesis bahan organic dengan menggunakan sinar sebagai sumber energy melalui proses fotosintesis. Pengubahan energy ini terjadi di dalam organel sel khusus yang disebut kloroplas, yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil. Struktur luar dan dalam daun berkaitan dengan perannya dalam proses fotosintesis dan transpirasi. Daun biasanya rata dan tipis sehingga memudahkan masuknya sinar matahari ke dalam sel. Luasnya permukaan daun juga memungkinkan terjadinya pertukaran gas. (Mulyani, 2010).
Daun yang runtuh selalu diganti dengan yang baru, dan biasanya jumlah daun yang baru terbentuk melebihi jumlah daun yang gugur, sehingga padatumbuhan yang paling besar didapati jumlah daun yang semakin besar pula.
Sehingga suatu batang pohon nampak makin lama makin rindang. Tetapi ada pula tumbuhan yang pada waktu-waktu tertentu menggugurkan semua daunnya, sehingga tumbuhan dalam keadaan yang demikian tadi nampak gundul sama sekali seperti tumbuhan yang mati. (Tjitrosoepomo, 2001).
Bentuk daun tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk :
1.        Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2).
2.        Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
3.        Penguapan air (transpirasi).
4.        Pernafasan (respirasi).
Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya dan zat yang diambil adalah zat-zat yang bersifat anorganik. Air beserta garam-garam diambil dari tanah oleh akar tumbuhan, sedang gas asam arang yang merupakan zat makanan pula bagi tumbuhan diambil dari udara melalui celah-celah yang halus yang disebut mulut daun (stoma) masuk kedalam daun. Zat-zat itu belum sesuai dengan keperluan tumbuhan, oleh sebab itu harus diubah, diolah dijadikan zat-zat organic yang sesuai dengan kepentingan tumbuhan. Pengolahan zat anorganik menjadi zat organic ini dilakukan oleh daun dengan bantuan sinar matahari. Pekerjaan ini disebut asilmilasi, jadi daun dapat disamakan dapur bagi tumbuhan. Misalnya gas asam arang yang berasal dari udara dengan air yang berasal dari tanah dalam daun diubah menjadi zat gula, dan zat-zat organic yang terbuka di dalam daun seterusnya diangkut ke tempat-tempat penimbunan dan disitu merupakan zat
Makanan cadangan. Karena untuk tugas daun ini diperlukan bantuan sinar matahari, maka daun bentuknya pipih dan lebar dan selalu menghadap keatas untuk menangkap matahari sebanyak-banyaknya. (Tjitrosoepomo, 2001).
Daun Tunggal
                Bilamana daun hanya mempunyai satu helai daun pada tangkainya, daun disebut daun tunggal. Sebagai contoh, daun manga, jambu, kamboja, ubi kayu, dan lain-lain. (Tjitrosomo, dkk. 1983).
Daun Majemuk
            Bilamana terdapat lebih satu helai daun, maka daun disebut daun majemuk. Helaian daunnya terdiri dari beberapa anak daun. Daun majemuk ada dua macam, daun bersirip tunggal dan daun bersirip ganda. (Tjitrosomo, dkk. 1983).
Bagian-bagian Daun
            Daun lengkap mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
1.        Upih daun atau pelepah daun (Vagina),
2.        Tangkai daun (Petiolus),
3.        Helaian daun (Lamina).
Upih daun atau pelepah daun (Vagina)
            Daun yang berupih umumnya hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae) saja, antara lain suku rumput (Graminiae), suku empon-empon (Zingiberacceae), pisang (Musa sapientum L.), golongan palma (Palmae), dan lain-lain. (Tjitrosoepomo, 2001).
            Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga dapat mempunyai fungsi lain :
1.        Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, seperti dilihat pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L.).
2.        Memberi kekuatan pada batang tanaman. Dalam hal ini upih daun semuanya membungkus batang, sehingga batang tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang dari luar adalah upih-upihnya tadi. Hal itu saja terjadi apabila upih daun amat besar seperti pada pisang (Musa paradisiaca L.). Batang yang tampak pada pohon pisang sebenarnya bukan batang tanaman yang sesungguhnya dari itu disebut batang semu (Tjitrisoepomo, 2001).
Tangkai daun (Petiolus)
            Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai daun amat berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, bahkan pada suatu tumbuhan ukurannya dan bentuk nya dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1.         Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun papaya (Carica papaya L.).
2.         Pipih dan tepinya melebar (bersayap), misalnya pada jeruk (Citrus sp.).
3.         Bersegi.
4.         Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang.
Dalam uraian mengenai susunan daun telah dikemukakan pula bahwa tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuk (metemorfosis) menjadi menjadi
Semacam helaian daun yang dinamakan filodia (Tjitrosoepomo, 2001).
Helaian daun (Lamina)
            Helaian daun (lamina) merupakan bagian daun yang berbentuk pipih dorso-ventral, berwarna hijau, berupa daging daun (interveium) dan urat daun, serta bertanggung jawab dalam proses fotosintesis. Helaian daun acapkali diistilahkan sebagai keseluruhan organ daun karena helaian daun merupakan bagian daun yang paling penting peranannya dan paling menarik perhatian karena memiliki bentuk, ukuran, serta warna yang beraneka ragam. Dengan demikian, suatu sifat atau ciri-ciri dari helaian daun tersebut juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis tanaman. (Ratnasari, 2008).
            Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Adalah tidak mudah untuk menemukan jenis-jenis tumbuhan yang helaiannya persis sama bentuk dan warnanya. Oleh sebab itu, walaupun tidak besar nilainya, terutama dalam hal meragukan, sering orang membandingkan bentuk helaian daun untuk memperoleh kepastian mengenai jenis tumbuhan yang dihadapi untuk dikenal. (Tjitrosoepomo, 2001).
            Karena helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helainnya, disebut pula sebagai sifat daunnya. Sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita adalah bangunnya, ujungnya, pangkalnya, susunan tulang-tulangnya, tepiannya, daging daunnya, dan sifat lainnya. (Tjitrosoepomo, 2001).


BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
            Bahan yang digunakan untuk mengamati dan melaksanakan praktikum biologi bagian-bagian daun (dibawa perkelompok) adalah :
1.        Colocasia esculenta
2.        Mangifera kasturia Delmiana
3.        Saccharum officinarum
4.        Sonchus arvensis L
5.        Gliriciada maculatum
6.        Hevea brasiliensis muell
7.        Mimosa pudica L
8.        Citrus aurantifolia Sw
9.        Cynometra caulifora
10.    Manihot utilisima
11.    Ceiba pentandra Gaertn
12.    Rootone F
Bahan yang dibawa perorangan daun Sanseviera trifasciata Prain (daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda).


Alat
Alat yang digunakan untuk mengamati dan melaksanakan praktikum biologi bagian-bagian daun adalah :
1.        Gelas air mineral yang sudah diisi media tanam (Campuran pupuk kandang dengan sekam padi).
2.        Alat tulis.
3.        Pensil warna.
4.        Lembar pretest/posttest
5.        Lembar laporan sementara.
Waktu dan Tempat
           Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, Tanggal  11 Oktober 2016, pukul 07.30-selesai WITA.  Bertempat di Halaman gedung Pasca Sarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Pelaksanaan Praktikum
            Pelaksanaan praktikum ini meliputi empat tahapan utama, yaitu :
1.        Menyiapkan bahan yang akan diamati.
2.        Mengidentifikasi bagian-bagian daun untuk membedakan antara daun lengkap, daun tidak lengkap, daun tunggal, majemuk dan seterusnya.
3.        Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas dan memberikan hasil identifikasi pada daun masing-masing.
4.        Aplikasi langsung setelah mempelajari daun-daun.
a.         Ambil daun dari tanaman induk yang akan digunakan sebagai bahan stek daun.
b.         Potong daun sepanjang 5-6 cm.
c.         Setelah itu bagian potongan daun dioleskan dengan pasta ZPT Rootone F.
d.         Tanam daun dengan posisi miring didalam media tanam yang sudah dimasukan dalam gelas air mineral.
e.         Tempatkan ditempat yang teduh dengan intensitas cahaya matahari sekitar 10-40%.
f.          Lakukan perawatan dan pengamatan hingga stek daun berhasil.







Pembahasan
Daun yang lengkap sebagaimana yang kita ketahui terdiri dari upih daun atau pelepah daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), helaian daun (lamina) sedangkan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
            Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja, lazimnya disebut daun bertangkai. Susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita temukan. Sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian tadi, misalnya : manga kasturi (Mangifera kasturia Delmiana L.).
            Daun terdiri atas upih dan helaian, daun yang demikian ini disebut daun berupih atau daun berpelepah seperti lazim kita dapati pada tumbuhan yang tergolong suku rumput, misalnya daun tebu (Sonchus officinarum L.).
            Daun hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai, sehingga helaian langsung melekat dan duduk pada batang. Daun yang demikian susunannya disebut daun duduk (sessilis), seperti pada biduri (Calotropis gigantea R.Br.). Daun yang terdiri atas helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang demikan lebarnya, hingga pangkal daun tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang, oleh sebab itu dinamakan daun memeluk batang (amplexicaulis) seperti terlihat pada daun tempuyung (Sonchus arvensis L.). Bagian samping pangkal daun yang memeluk batang itu seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.
            Daun hanya terdiri atas tangkai saja, dan dalam hal ini tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupapi helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu, dinamakan : filodia, seperti terdapat pada jenis pohon akasia yang berasal dari Australia, misalnya : Acacia auriculiformis A.Cunn.
            Hasil dari pengamatan dan praktikum pada daun lidah mertua (Sanseviera trifasciata Prain) dalam pengaplikasiannya dengan beberapa alat dan bahan yang sederhana seperti, gelas,pupuk kandang dan air untuk wadah media tanam. Dan pemotongan daun sepanjang 5-6 cm setelah itu dioleskan dengan pasta ZPT Rootone F, tujuannya untuk merangsang pertumbuhan akar, penempatan tanaman harus ditempat yang teduh dengan intensitas cahaya matahari sekitar 10-40% hal ini bertujuan agar menjaga suhu minimum dari daun lidah mertua (Sanseviera trifasciata Prain) tersebut.












                                                                 


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
       Kesimpulan pada praktikum mengenai bagian-bagian daun (folium) adalah sebagai berikut :
1.        Kebanyakan daun pada tumbuhan merupakan daun yang tidak lengkap, daun yang lengkap (memiliki vagina,petiolus, dan lamina) hanya dimiliki tumbuhan tertentu.
2.        Dikatakan daun lengkap jika pada daun terdapat pelepah (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), ditemukan pada daun talas (Colocasia esculenta), daun kelapa (Cocos mucifera), daun bamboo (Bambusa sp).
3.        Dikatakan daun tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau dua dari ketiga bagian pokok daun lengkap.
4.        Setiap daun mempunyai sifat tersendiri yang bisa dilihat pada bangun daunnya (circumscription), ujung daunnya (apex folii), pangkal daunnya (basis folii), tepi daunnya (margo folii), daging daunnya (intervenium), warna daunnya, serta permukaan daunnya.
Saran
            Saran dari sang penulis ialah dalam pembuatan laporan dengan judul praktikum pengamatan bagian-bagian daun harus diperbanyak lagi bahan-bahan daun untuk proses identifikasi terutama pada jenis daun yang lengkap


DAFTAR PUSTAKA
Mulyani,Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Ratnasari, Juwita. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Jakarta : Penebar swadaya.
Tim, Asisten. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Pertanian. Faperta unlam banjarbaru.
Tjitrosoepomo, Gembong.2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Univertsity Press.
Tjitrosomo. Siti S.1983. Botani Umum. Bandung : Angkasa.