PENGAMATAN
BAGIAN-BAGIAN DAUN
(Laporan Praktikum
Biologi Pertanian)
Oleh
Muhammad Alfiano
Rizky
1610511310010
Kelompok 4
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
BANJARBARU
2016
DAFTAR
ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL................................................................................................... ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
Latar
Belakang.................................................................................................... 1
Tujuan
Praktikum................................................................................................ 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
BAB III BAHAN DAN METODE......................................................................... 9
Bahan
dan Alat.................................................................................................... 9
Waktu dan Tempat............................................................................................ 10
Pelaksanaan Praktikum..................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 12
Hasil................................................................................................................. 12
Pembahasan...................................................................................................... 24
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN................................................................ 12
Kesimpulan...................................................................................................... 26
Saran................................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1.
Hasil
pengamatan daun talas (Colocasia
esculenta)……………... 12
2.
Hasil pengamatan
daun kasturi (Mangifera Kasturia Delmiana). 13
3.
Hasil pengamatan daun tebu (Saccharum
officinarum)………….
14
4.
Hasil pengamatan daun tempuyung
(Sonchus arvensis L)……... 15
5.
Hasil pengamatan daun daun Biduri (Calatropis
gigantea R.Br).. 16
6.
Hasil pengamatan daun pohon karet (Hevea
brasiliensis muell).. 17
7.
Hasil pengamatan daun putri malu (Mimosa
pudica L)………… 18
8.
Hasil pengamatan daun jeruk nipis (Citrus
aurantifolia Sw)…… 19
9.
Hasil pengamatan daun Namnam (Cynometra
cauliflora)……… 20
10.
Hasil pengamatan daun singkong (Manihot
utilisima)………….. 21
11.
Hasil pengamatan daun pohon kapas (Ceiba
pentandra Gaertn)… 22
12.
Hasil pengamatan daun gamal (Gliricidia
maculantum)………… 23
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang keberadaannya
sangat penting karena tanpanya, hewan dan manusia tidak bisa hidup. Jika
dihubungkan dengan ilmu pengetahuan pada masa kini, tumbuhan disiplin ilmunya
sendiri, yaitu botani. Botani itu sendiri mencakup atau terdiri dari beberapa
kajian salah satunya adalah morfologi atau ilmu yang mempelajari bentuk
tumbuhan yang tampak dari luar. (Tjitrosoepomo, 2001).
Tumbuhan
identic dengan warna hijau, padahal yang berwarna hijau itu ialah warna dari
salah satu organ tumbuhan itu sendiri yaitu daun (walaupun daun tidak selalu
berwarna hijau). Jika mempelajari daun pada ilmu morfologi tumbuhan tentunya
yang menjadi pokok pembahasan bukanlah tentang cara bagaimana daun membuat
makanan atau melakukan fotosintesis, melainkan bentuk daun tersebut jika
dilihat dari luar. Seperti yang sudah diketahui bahwa tumbuhan sangat banyak
jenisnya. Pada praktikum morfologi tumbuhan kali ini diamati daun dari berbagai
macam jenis tumbuhan yang berbeda serta membandingkan bagian-bagiannya. Tiap
jenis daun dari tanaman yang berbeda tentu akan mempunyai bentuk dan struktur,
bagian-bagian yang berbeda pula. (Tjitrosoepomo, 2001).
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengamati, mempelajari, menggambarkan bagian-bagian daun sehingga
dapat membedakan antara daun lengkap dan tidak lengkap, dapat membedakan daun
tunggal dan daun majemuk serta dapat mengetahui fungsi daun dalam bidang pertanian.
TINJAUAN
PUSTAKA
Daun merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus)
batang dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun (axilla). Daun
biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat berwarna hijau yang dinamakan
klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan
atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian
tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan
meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun akan berubah
kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Tjitrosoepomo, 2001).
Fungsi utama daun adalah
menyintesis bahan organic dengan menggunakan sinar sebagai sumber energy
melalui proses fotosintesis. Pengubahan energy ini terjadi di dalam organel sel
khusus yang disebut kloroplas, yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil.
Struktur luar dan dalam daun berkaitan dengan perannya dalam proses
fotosintesis dan transpirasi. Daun biasanya rata dan tipis sehingga memudahkan
masuknya sinar matahari ke dalam sel. Luasnya permukaan daun juga memungkinkan
terjadinya pertukaran gas. (Mulyani, 2010).
Daun
yang runtuh selalu diganti dengan yang baru, dan biasanya jumlah daun yang baru
terbentuk melebihi jumlah daun yang gugur, sehingga padatumbuhan yang paling
besar didapati jumlah daun yang semakin besar pula.
Sehingga suatu batang pohon nampak makin
lama makin rindang. Tetapi ada pula tumbuhan yang pada waktu-waktu tertentu
menggugurkan semua daunnya, sehingga tumbuhan dalam keadaan yang demikian tadi
nampak gundul sama sekali seperti tumbuhan yang mati. (Tjitrosoepomo, 2001).
Bentuk daun tipis
melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu
memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai
alat untuk :
1.
Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi),
terutama yang berupa zat gas (CO2).
2.
Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
3.
Penguapan air (transpirasi).
4.
Pernafasan (respirasi).
Tumbuhan
mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya dan zat yang diambil adalah
zat-zat yang bersifat anorganik. Air beserta garam-garam diambil dari tanah
oleh akar tumbuhan, sedang gas asam arang yang merupakan zat makanan pula bagi
tumbuhan diambil dari udara melalui celah-celah yang halus yang disebut mulut
daun (stoma) masuk kedalam daun. Zat-zat itu belum sesuai dengan keperluan
tumbuhan, oleh sebab itu harus diubah, diolah dijadikan zat-zat organic yang
sesuai dengan kepentingan tumbuhan. Pengolahan zat anorganik menjadi zat
organic ini dilakukan oleh daun dengan bantuan sinar matahari. Pekerjaan ini
disebut asilmilasi, jadi daun dapat disamakan dapur bagi tumbuhan. Misalnya gas
asam arang yang berasal dari udara dengan air yang berasal dari tanah dalam
daun diubah menjadi zat gula, dan zat-zat organic yang terbuka di dalam daun
seterusnya diangkut ke tempat-tempat penimbunan dan disitu merupakan zat
Makanan cadangan. Karena untuk tugas daun
ini diperlukan bantuan sinar matahari, maka daun bentuknya pipih dan lebar dan
selalu menghadap keatas untuk menangkap matahari sebanyak-banyaknya.
(Tjitrosoepomo, 2001).
Daun
Tunggal
Bilamana daun hanya mempunyai satu helai daun pada
tangkainya, daun disebut daun tunggal. Sebagai contoh, daun manga, jambu,
kamboja, ubi kayu, dan lain-lain. (Tjitrosomo, dkk. 1983).
Daun Majemuk
Bilamana terdapat lebih satu helai daun, maka daun
disebut daun majemuk. Helaian daunnya terdiri dari beberapa anak daun. Daun
majemuk ada dua macam, daun bersirip tunggal dan daun bersirip ganda.
(Tjitrosomo, dkk. 1983).
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian
sebagai berikut :
1.
Upih daun atau
pelepah daun (Vagina),
2.
Tangkai daun
(Petiolus),
3.
Helaian daun
(Lamina).
Upih daun atau pelepah daun (Vagina)
Daun yang berupih umumnya hanya didapati pada tumbuhan
yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae) saja,
antara lain suku rumput (Graminiae), suku empon-empon (Zingiberacceae), pisang
(Musa sapientum L.), golongan palma
(Palmae), dan lain-lain. (Tjitrosoepomo, 2001).
Upih daun selain merupakan bagian
daun yang melekat atau memeluk batang, juga dapat mempunyai fungsi lain :
1.
Sebagai pelindung
kuncup yang masih muda, seperti dilihat pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L.).
2.
Memberi kekuatan
pada batang tanaman. Dalam hal ini upih daun semuanya membungkus batang,
sehingga batang tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang dari luar
adalah upih-upihnya tadi. Hal itu saja terjadi apabila upih daun amat besar
seperti pada pisang (Musa paradisiaca
L.). Batang yang tampak pada pohon pisang sebenarnya bukan batang tanaman yang
sesungguhnya dari itu disebut batang semu (Tjitrisoepomo, 2001).
Tangkai daun
(Petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung
helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi
sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang
sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai daun amat berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, bahkan pada suatu tumbuhan ukurannya dan bentuk nya dapat
berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih
dan menebal pada pangkalnya. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat
kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1.
Bulat dan
berongga, misalnya tangkai daun papaya (Carica
papaya L.).
2.
Pipih dan tepinya
melebar (bersayap), misalnya pada jeruk (Citrus
sp.).
3.
Bersegi.
4.
Setengah lingkaran
dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai
daun pisang.
Dalam
uraian mengenai susunan daun telah dikemukakan pula bahwa tangkai daun dapat
mengalami pergantian bentuk (metemorfosis) menjadi menjadi
Semacam helaian
daun yang dinamakan filodia (Tjitrosoepomo,
2001).
Helaian daun (Lamina)
Helaian daun (lamina) merupakan
bagian daun yang berbentuk pipih dorso-ventral, berwarna hijau, berupa daging
daun (interveium) dan urat daun, serta bertanggung jawab dalam proses
fotosintesis. Helaian daun acapkali diistilahkan sebagai keseluruhan organ daun
karena helaian daun merupakan bagian daun yang paling penting peranannya dan
paling menarik perhatian karena memiliki bentuk, ukuran, serta warna yang
beraneka ragam. Dengan demikian, suatu sifat atau ciri-ciri dari helaian daun
tersebut juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis tanaman.
(Ratnasari, 2008).
Tumbuhan yang demikian banyak macam
dan ragamnya itu mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik
mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Adalah tidak mudah untuk menemukan
jenis-jenis tumbuhan yang helaiannya persis sama bentuk dan warnanya. Oleh
sebab itu, walaupun tidak besar nilainya, terutama dalam hal meragukan, sering
orang membandingkan bentuk helaian daun untuk memperoleh kepastian mengenai
jenis tumbuhan yang dihadapi untuk dikenal. (Tjitrosoepomo, 2001).
Karena helaian daun merupakan bagian
daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka suatu sifat yang
sesungguhnya hanya berlaku untuk helainnya, disebut pula sebagai sifat daunnya.
Sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita adalah bangunnya, ujungnya,
pangkalnya, susunan tulang-tulangnya, tepiannya, daging daunnya, dan sifat
lainnya. (Tjitrosoepomo, 2001).
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan untuk mengamati dan melaksanakan
praktikum biologi bagian-bagian daun (dibawa perkelompok) adalah :
1.
Colocasia esculenta
2.
Mangifera kasturia
Delmiana
3.
Saccharum officinarum
4.
Sonchus arvensis
L
5.
Gliriciada maculatum
6.
Hevea brasiliensis
muell
7.
Mimosa pudica
L
8.
Citrus aurantifolia
Sw
9.
Cynometra caulifora
10.
Manihot utilisima
11.
Ceiba pentandra
Gaertn
12.
Rootone F
Bahan
yang dibawa perorangan daun Sanseviera
trifasciata Prain (daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda).
Alat
Alat
yang digunakan untuk mengamati dan melaksanakan praktikum biologi bagian-bagian
daun adalah :
1.
Gelas air mineral
yang sudah diisi media tanam (Campuran pupuk kandang dengan sekam padi).
2.
Alat tulis.
3.
Pensil warna.
4.
Lembar
pretest/posttest
5.
Lembar laporan sementara.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Selasa, Tanggal 11 Oktober 2016, pukul
07.30-selesai WITA. Bertempat di Halaman
gedung Pasca Sarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Pelaksanaan
Praktikum
Pelaksanaan praktikum ini meliputi empat tahapan utama,
yaitu :
1.
Menyiapkan bahan yang akan diamati.
2.
Mengidentifikasi bagian-bagian daun untuk
membedakan antara daun lengkap, daun tidak lengkap, daun tunggal, majemuk dan
seterusnya.
3.
Menggambarkan hasil pengamatan dengan
keterangan yang jelas dan memberikan hasil identifikasi pada daun
masing-masing.
4.
Aplikasi langsung setelah mempelajari
daun-daun.
a.
Ambil daun dari tanaman induk yang akan
digunakan sebagai bahan stek daun.
b.
Potong daun sepanjang 5-6 cm.
c.
Setelah itu bagian potongan daun dioleskan
dengan pasta ZPT Rootone F.
d.
Tanam daun dengan posisi miring didalam
media tanam yang sudah dimasukan dalam gelas air mineral.
e.
Tempatkan ditempat yang teduh dengan
intensitas cahaya matahari sekitar 10-40%.
f.
Lakukan perawatan dan pengamatan hingga
stek daun berhasil.
Pembahasan
Daun
yang lengkap sebagaimana yang kita ketahui terdiri dari upih daun atau pelepah
daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), helaian daun (lamina) sedangkan daun
yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
Hanya terdiri atas tangkai dan
helaian saja, lazimnya disebut daun bertangkai. Susunan daun yang demikian
itulah yang paling banyak kita temukan. Sebagian besar tumbuhan mempunyai daun
yang demikian tadi, misalnya : manga kasturi (Mangifera kasturia Delmiana L.).
Daun terdiri atas upih dan helaian,
daun yang demikian ini disebut daun berupih atau daun berpelepah seperti lazim
kita dapati pada tumbuhan yang tergolong suku rumput, misalnya daun tebu (Sonchus officinarum L.).
Daun hanya terdiri atas helaian
saja, tanpa upih dan tangkai, sehingga helaian langsung melekat dan duduk pada
batang. Daun yang demikian susunannya disebut daun duduk (sessilis), seperti
pada biduri (Calotropis gigantea
R.Br.). Daun yang terdiri atas helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang
demikan lebarnya, hingga pangkal daun tadi seakan-akan melingkari batang atau
memeluk batang, oleh sebab itu dinamakan daun memeluk batang (amplexicaulis)
seperti terlihat pada daun tempuyung (Sonchus
arvensis L.). Bagian samping pangkal daun yang memeluk batang itu
seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.
Daun hanya terdiri atas tangkai
saja, dan dalam hal ini tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga
menyerupapi helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu,
dinamakan : filodia, seperti terdapat pada jenis pohon akasia yang berasal dari
Australia, misalnya : Acacia
auriculiformis A.Cunn.
Hasil dari pengamatan dan praktikum
pada daun lidah mertua (Sanseviera
trifasciata Prain) dalam pengaplikasiannya dengan beberapa alat dan bahan
yang sederhana seperti, gelas,pupuk kandang dan air untuk wadah media tanam.
Dan pemotongan daun sepanjang 5-6 cm setelah itu dioleskan dengan pasta ZPT
Rootone F, tujuannya untuk merangsang pertumbuhan akar, penempatan tanaman
harus ditempat yang teduh dengan intensitas cahaya matahari sekitar 10-40% hal
ini bertujuan agar menjaga suhu minimum dari daun lidah mertua (Sanseviera trifasciata Prain) tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum mengenai bagian-bagian daun
(folium) adalah sebagai berikut :
1.
Kebanyakan daun
pada tumbuhan merupakan daun yang tidak lengkap, daun yang lengkap (memiliki
vagina,petiolus, dan lamina) hanya dimiliki tumbuhan tertentu.
2.
Dikatakan daun
lengkap jika pada daun terdapat pelepah (vagina), tangkai daun (petiolus) dan
helaian daun (lamina), ditemukan pada daun talas (Colocasia esculenta), daun kelapa (Cocos mucifera), daun bamboo (Bambusa
sp).
3.
Dikatakan daun
tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau dua dari ketiga bagian pokok
daun lengkap.
4.
Setiap daun
mempunyai sifat tersendiri yang bisa dilihat pada bangun daunnya
(circumscription), ujung daunnya (apex folii), pangkal daunnya (basis folii),
tepi daunnya (margo folii), daging daunnya (intervenium), warna daunnya, serta
permukaan daunnya.
Saran
Saran dari sang penulis ialah dalam
pembuatan laporan dengan judul praktikum pengamatan bagian-bagian daun harus
diperbanyak lagi bahan-bahan daun untuk proses identifikasi terutama pada jenis
daun yang lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani,Sri.
2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta :
Penerbit Kanisius.
Ratnasari,
Juwita. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun.
Jakarta : Penebar swadaya.
Tim, Asisten.
2016. Penuntun Praktikum Biologi
Pertanian. Faperta unlam banjarbaru.
Tjitrosoepomo,
Gembong.2001. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta : Gadjah Mada Univertsity Press.
Tjitrosomo. Siti S.1983. Botani Umum. Bandung : Angkasa.