Daftar Laman

Sunday, December 25, 2016

Agroekosistem Kalimantan Selatan


AGROEKOSISTEM KALIMANTAN SELATAN

          Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 3,7 juta hektar dengan lima tipe agroekosistem utama untuk tanaman padi, yaitu ; 1.) lahan irigasi; 2.) lahan pasang surut; 3.) lahan rawa lebak; 4.) lahan tadah hujan; 5.) lahan yang mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi salah satu sentra produksi beras di luar pulau jawa.

          Peranan besar dalam kontribusi padi di Kalimantan Selatan adalah lahan pasang surut diikuti lahan tadah hujan.

1. Agroekosistem Irigasi

1. Persawahan beririgasi di daerah Kalimantan Selatan pada mulanya persawahan tadah hujan dan persawahan pasang surut tipe C.
2. Sifat iklim dan keadaan tanahnya tidak terlalu jauh berbeda dengan persawahan tadah hujan.
3. Lahan beririgasi dijumpai di Kab. HST ; HSS; Banjar; Tapin dan Tabalong.

2. Agroekosistem pasang surut

1. kondisi spesifik lahan pasang surut dicirikan oleh pengaruh pasang surut air.
2. Berdasarkan jangkauan pengaruh air pasang surut dapat dibedakan ke dalam 4 tipologi, yaitu tipe A, B, C dan D.
3. umumnya mempunyai 2 jenis tanah utama yaitu tanah alluvial dan tanah gambut dapat bersifat sulfat masam ataupun sulfat masam potensial (endapan laut), non sulfat masam, bergambut ataupun berliat maupun bergaram.
4. Tanah sulfat masam dan tanah gambut mempunyai produktivitas sangat rendah bagi pertanian. Karena itu, tanah seperti tersebut di atas  digolongkan kepada tanah bermasalah.

3. Agroekosistem tadah hujan

1. Persawahan tadah hujan di Kalimantan Selatan mempunyai arti penting mengingat luasannya yang cukup besar (125.509 hektar) dan menempati urutan ke dua setelah lahan pasang surut.
2. Hasil rataan padi dari persawahan ini masih rendah.
3. Ditinjau dari ketersediaan air, sawah tadah hujan di Kalimantan Selatan tidak berbeda jauh dengan sawah beririgasi.

4. Agroekosistem lebak

1. Agroeksosistem ini merupakan dataran banjir yang dicirikan oleh adanya genangan air  maksimum pada bulan Januari dan Februari.
2. Berdasarkan fisiografinya, lahan lebak terbagi atas lebak pinggiran (pematang), lebak tengahan dan lebak dalam.
3. Sebagian besar tanah di daerah lebak umumnya merupakan tanah alluvial sungai dan glei humus bertekstur liat tanpa struktur, berwarna kehitaman, lekat, relatif kaya unsur hara dengan kandungan bahan organik yang cukup tinggi dan mempunyai permaebilitas lambat.

5. Agroekosistem lahan kering

1. Agroekosistem lahan kering di Kalimantan Selatan sebagian besar padang alang-alang.
2. Umumnya mempunyai jenis tanah PMK dan kompleks antara PMK dan laterit.
3. Tanahnya mempunyai sifat : miskin bahan organik, miskin unsur hara, pH rendah dan adanya keracunan Al maupun Fe.