Daftar Laman

Sunday, May 1, 2016

Sejarah Arsitektur 1

Assalamualaikum Gengs,
     Gak kerasa sudah satu minggu berlalu dan bertemu kembali dengan Admin di Edukasi Arsitektur,
kali ini Admin ingin berbagi info seputar sejarah arsitektur, tau gak gengs dengan sejarah arsitektur.? banyak orang Arsitek itu sendiri yang kurang memahami sejarah arsitektur padahal gengs Arsitek itu perlu sekali mengenali sejarah Arsitektur Kenapa.? Karena seorang Arsitek yang sudah memahami sejarah Arsitektur itu juga akan berpengaruh dengan kualitas karya-nya gengs...Seorang yang sangat memahami Sejarah Arsitektur akan sangat mudah sekali membedakan bangunan dari masa kini,dulu, dan masa depan gengs, Oleh karena itu disini ingin bagi ilmu tentang Sejarah Arsitektur biar semua masyrakat non Arsitek pada tau dan bisa membedakan gimana sih, bangunan Klasik, Tradisional, modern, post modern dll.
     Untuk postingan kali ini gengs, Admin mau bagi info tentang Sejarah Arsitektur pada zaman di bawah-nya Kuno gengs yaitu pada zaman "PRASEJARAH".
      Nah gengs tanpa basa basi langsung saja kita ke TKP...!

Sejarah Arsitektur pada Zaman Prasejarah.

1.Prasejarah
     Hal paling luar biasa dari arsitektur prasejarah adalah seberapa cepatnya arsitektur yang tidak begitu memperhatikan kegunaan berkembang. Contohnya, arsitektur monumental yang pembangunannya memerlukan banyak energi di saat keberlangsungan hidup untuk esok hari bahkan belum pasti pada masa tersebut. Pada dasarnya, ketika arsitektur prasejarah berkembang, peninggalan paling tua dari nenek moyang kita pada zaman batu yang belum menetap adalah gua dengan banyak ruang, tempat perlindungan dari batu, dan susunan tiang-tiang seperti tenda dengan atap dari jerami atau alang-alang yang tidak permanen. Hal ini dikarenakan struktur yang permanen hanya akan menyulitkan manusia zaman batu yang masih nomaden.

https://history1978.files.wordpress.com/2011/08/purba7.jpg

2. Neolitikum
     Pada zaman neolitikum (zaman batu baru), nenek moyang kita sudah mulai menetap karena sudah mulai mengetahui cara bercocok tanam, berburu dan beternak, membuat pakaian, membuat tembikar, dan menyimpan serta mengawetkan produk secara sederhana. Karena itu, arsitektur dengan sifat yang lebih permanen mulai berkembang walaupun bahan yang digunakan masih bersifat semi-permanen seperti jerami, lumpur, tanah liat, kayu, dll. Salah satu contoh arsitektur pada zaman ini berada di Eropa, dekat bagian timur dari dataran tinggi Anatolian, Ҫatal Hüyük. Tempat ini dikenal sebagai kota terorganisir dengan ekonomi ektensif yang didasari dengan perdagangan, dan situs arsitektural yang lebih maju. Rumah-rumah dan fondasinya dibuat dari batu bata yang terbuat dari lumpur. Bentuknya menyerupai persegi, tingginya satu lantai, dan terbagi ke dalam tempat tinggal dan tersambung dengan gudang. Rumah ini dapat dimasuki melalui cerobong asap yang sekaligus digunakan sebagai pintu. Pergerakan dari rumah ke rumah lainnya juga hanya melalui atap ke atap. Tanpa pintu dan jendela dan terdiri dari struktur kotak-kotak yang terus menerus, rumah-rumah ini tampak seperti diding solid dari luar.
stonehenge-above_24772_600x450

Bangunan paling mengagumkan dari masa ini tidak dibuat untuk keperluan sehari-hari, tatapi merupakan monumen. Stonehenge di dataran Salisbury, tak jauh dari Avebury, lebih padu dan paling utuh dari pada monumen neolitikum lainnya serta sudah menarik perhatian dan banyak kontroversi. Stonehenge dibangun dengan bentuk konsentris. Ditengah-tengahnya terdapat altar. Di sekeliling altar, dalam bentuk susunan sepatu kuda,  terdapat trilithon yang masing-masingnya terdiri dari dua buah kolom (post) yang beratnya mencapai 40 ton satu kolomnya dan satu buah kolosal lintel. Setelah trilithon, ada susunan lingkaran dari batu lebih kecil yang diletakkan secara vertikal. Yang terakhir adalah lingkaran terluar yang mencapai diameter sebesar 106 kaki. Lingkaran terluar inilah yang paling monumental karena terdiri dari batu pasir monolit setinggi 13,5 kaki yang dulunya terdapat lintel bersambung di atasnya. Dari bentuk arsitekturalnya, diduga Stonehenge dulunya digunakan oleh penyembah matahari.

 3.Megalitikum
     Setelah Stonehenge, pada zaman megalitikum (batu besar), arsitektur mesir mulai bangkit. Salah satu yang terbesar adalah pembangunan kuil dewa matahari Amun-Ra. Disini terlihat penggunaan kolom yang terlihat mirip dengan tipe kolom doric pada kuil-kuil di masa keemasan arsitektur Yunani. Setelah itu, arsitektur terus berkembang hingga mencapai masa kejayaan arsitektur Yunani, di mana banyak penggunaan kolom dengan tipe yang lebih beragam.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixBBOqNGAy30ZIEuuHUWvpYIek_c2SErIcc8UZhWhVP3arwj2m1B1cY3MGfmxxt1j6ggLIQupiA-ZLyMvyVqZUdElmRGYbToWSwo7irx5Undpm-_aSZ5XOZE3Vmq8cUH_uR5Sb-8J4-Bro/s1600/piramid1.jpg

4. Sejarah arsitektur zaman Yunani kuno.
     Ini gengs zaman besar sesudah Arsitektur Zaman prasejarah sebenarnya gengs ini adalah materi yang ingin Admin sampaikan minggu depan tapi Admin mau berikan Siluet materi nya biar semua pada panasaran sedikit hehehe..ini dia gengs siluet materinya ;     
     Bangunan tertua yang dibangun di Yunani, tepatnya pada Zaman Batu Baru, adalah rumah atau gubuk kecil, dan dinding kayu di sekelilingnya untuk perlindungan. Kemudian, dibangun rumah yang lebih besar, dan dinding batu di sekeliling desa.
     Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah suatu desa dibangun satu rumah yang paling besar, dan dinding batunya juga lebih besar.
     Pada Zaman Perunggu Akhir, dengan dipengaruhi Asia Barat, dan juga Minos di Kreta, ada istana dan makam batu besar, selain juga jalan berubin, jembatan, bendungan, dan lebih banyak dinding batu.
     Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar, sedangkan jalan dan jembatan dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan, dengan dimulainya Zaman Besi dan periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru pun mulai dibuat, di antaranya kuil para dewa. Kuil jenis awal ini dibangun dengan gaya Doria. Ada pula perumahan, namun tidak ada istana. Selain itu, jalan, jembatan, dan dinding batu juga dibangun lagi.
    Pada periode Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil, dengan ukuran yang lebih besar dan rancangan yang baru. Orang Athena membangun Parthenon pada tahun 440-an SM. Pada masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia. Demokrasi mencegah orang Yunani membangun istana atau makam besar, karena menurut demokrasi, setiap orang dianggap setara, jadi memiliki istana bukanlah hal yang dianggap baik. Alih-alih, orang Yunani membangun tempat umum, misalnya gimnasium dan stoa, dimana orang-orang dapat berkumpul dan berdiskusi.
     Pada tahun 300-an SM, yang disebut periode Hellenistik, ada banyak jenis arsitektur baru. Kuil mulai kurang diperhatikan. Orang Yunani lebih banyak membangun teater di seluruh dunia Yunani. Selain itu, perencanaan kota juga menjadi lebih matang, jalanan dirancang terlebih dahulu untuk dibuat lurus, berbeda dengan dulu ketika jalanan dibuat tanpa perencanaan dan dibuat begitu saja sesuai dengan lokasi.
     Melalui penaklukan Aleksander Agung, arsitektur menjadi cara yang penting untuk menyebarkan kebudayaan Yunani dan menunjukkan kekuasaan Yunani di daerah taklukan.
    Hal yang sama terjadi ketika Romawi menakluakn Yunani, sekitar tahun 200-100 SM. Orang Romawi menggunakan arsitektur untuk menunjukkan kekuasaan Romawi di Yunani. Dengan cepat mereka membangun banyak bangunan bergaya Romawi di Yunani. Arsitektur Korinthos menjadi lebih terkenal. Sekitar tahun 400 SM, orang Yunani memeluk agama Kristen, dan mereka mulai membangun gereja dan biara. Mereka juga mengubah banyak kuil menjadi gereja.
     Pada Abad Pertengahan, sebagian Yunani direbut oleh bangsa Norman, yang membangun kastil-kastil. Sebagian lainnya masih dikuasai oleh Kekaisaran Bizantium, dan memiliki banyak bangunan dengan gaya Asia Barat. Pada akhirnya pada tahun 1453 SM, bangsa Turk menaklukan Kekaisaran Bizantium dan orang-orang mulai membangun masjid di Yunani.
 
                  Kuil Zeus Olympia, Athena
 
                       Stoa of Atalos, Athena
 
            Theater and Apollo Temple, Delph