Jumpa lagi gengs bersama Admin, Kembali lagi kita membahas tentang Edukasi Arsitektur. Gengs Kalo semalam nih Admin kenalin Arsitek terkenal didunia, nah sekarang gengs ini versi jilid 2- nya Admin sudah perkenalin Le Corbusier, Mies Van Der Rohe, Kenzo Tange, Zaha Hadid Dan Kang Ridwan Kamil cs, Gengs sudah pada kenal belum yang namanya Frank Owen Gehry, Santiago Calatrava, Philip Johnson Dan ini gengs Admin Kasih tau biar pemirsa bangga dengan Negara kita Indonesia, Bukan hanya Kang Emil lho Satu-satunya Arsitek Indonesia yang dikenal seluruh dunia mau tau gengs ini dia Frederik F. Silaban mau tau gengs siapa beliau ini dan apa-apa saja karya nya langsung aja gengs masuk materi.
(nama lahir Ephraim Owen Goldberg di Toronto, Ontario pada 28 Februari 1929) adalah seorang arsitek berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Kanada. Pemenang Penghargaan Pritzker tahun 1989.
Gehry dikenal akan pendekatan ukiran ke desain bangunan dan untuk
membangun struktur yang berkurva, dan seringkali dibungkus dengan logam
yang mengkilat. Gedung yang dirancangnya, termasuk tempat tinggal
pribadinya di Santa Monica, California, telah menjadi atraksi wisatawan. Banyak museum, perusahaan, dan kota mencari jasa Gehry sebagai simbol pembedaan, untuk segala produk yang dibuatnya.
Hasil kerjanya yang paling terkenal adalah Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol yang dilapisi dengan titanium, Aula Konser Walt Disney di pusat kota Los Angeles, Dancing House in Praha, Republik Ceko.
Kehidupan Pribadi.
Dilahirkan di tengah keluarga Yahudi di Toronto, Ontario,
nama kecilnya adalah Frank Goldberg. Sewaktu kecil, ia diajak neneknya
membangun kota-kota kecil dari potongan-potongan kayu bekas.[1]
Neneknya yang bernama Caplan, sangat memengaruhi pembentukan
pribadinya. Kebiasaan neneknya sering diamatinya. Setiap hari Kamis,
neneknya memasukkan ikan emas hidup ke dalam bak mandi yang penuh berisi air sebelum dimasak menjadi gefilte fish. Gerakan dan bentuk-bentuk ikan sangat senang diperhatikannya, dan nantinya sering menjadi tema desain yang dibuatnya.
Pada tahun 1947, Frank pindah ke California, bekerja sebagai sopir truk barang sambil kuliah di Los Angeles City College, dan akhirnya lulus dari Sekolah Arsitektur Universitas Southern California
Setelah lulus pada tahun 1954,
Frank tidak langsung bekerja di bidang arsitektur, melainkan bekerja di
sejumlah tempat yang tidak ada kaitannya dengan arsitektur, termasuk
menjadi anggota militer Amerika Serikat. Frank sempat belajar tata kota di Harvard Graduate School of Design,
namun berhenti sebelum lulus. Setelah itu, Frank menikah dengan Anita
Snyder, dan mengganti namanya dari Frank Goldberg menjadi Frank Gehry.
Setelah bercerai dengan Snyder pada tahun 1960-an, Gehry menikah dengan
Berta, istrinya yang sekarang. Dari perkawinan pertamanya, Gehry
mendapat dua orang anak perempuan, sedangkan dua orang anak laki-laki
didapatnya dari perkawinan kedua.
Sebagai orang yang dibesarkan di Kanada, Gehry adalah penggemar berat
olahraga hoki hingga sampai mendirikan liga hoki di kantornya. Piala Kejuaraan Dunia Hoki merupakan hasil desainnya pada tahun 2004.
Karya-karya Frank Owen Gehry ;
- Museum Guggenhiem, Bilbao, Spanyol.
- Aula konser Walt Disney, Los Angeles, AS.
- Dancing House, Praha, Republik Ceko
Santiago
Calatrava Valls (lahir 28 Juli 1951) adalah seorang arsitek Spanyol, pematung
dan insinyur struktur yang utama. Dia memiliki kantor di Zürich, Paris,
Valencia, dan New York City (di mana dia sekarang bertempat tinggal). Calatrava
lahir di Benimamet, sebuah kota tua sekarang terintegrasi sebagai bagian kota
Valencia, Spanyol, di mana ia mengejar gelar sarjana arsitektur di Universitas
Politeknik Valencia bersama dengan kursus pasca sarjana di urbanisme. Selama
masih sekolah, dia juga melakukan proyek independen dengan sekelompok sesama mahasiswa,
menerbitkan dua buku tentang arsitektur vernakular Valencia dan Ibiza. Setelah
lulus pada tahun 1975, ia terdaftar di Swiss Federal Institute of Technology di
Zürich, Swiss, untuk pekerjaan lulusan teknik sipil. Pada tahun 1981, setelah
menyelesaikan tesis doktoralnya, "Di foldability Space Frames", ia
mulai arsitektur dan praktek rekayasa.
Karya-karya Santiago Calatrava ;
- St. Nicholas Church, Laguna woods, California.
- Sharq Crossing, Qatar.
- Trinity River Bridges.
3.Philip Johnson
Philip Cortelyou Johnson atau lebih dikenal
dengan nama Philip Johnson adalah salah satu arsitek dari Amerika yang
sangat berpengaruh dalam dunia Arsitektur. Dengan kacamatanya yang
tebal, berbingkai bundar, Philip Johnson adalah tokoh yang paling
dikenal di dunia arsitektur Amerika selama beberapa dekade. Philip Johnson (8 Juli 1906 - 25 Januari 2005) lahir di Cleveland, Ohio.
Pada awalnya, Philip Johnson bukanlah seorang arsitek, dia bekerja
sebagai kritikus, penulis, sejarawan dan seorang direktur museum. Dia
meraih gelar A.B. dalam sejarah arsitektur dari Universitas Harvard yang
tertarik pada Sejarah dan Filsafat, terutama pada karya Pra-Sokrates. Pada tahun 1949, setelah beberapa tahun sebagai direktur utama Museum of
Modern Art di Departemen Arsitektur, dia merancang rumah tinggal untuk
dirinya di New Canaan, Conecticut untuk tesis meraih gelar masternya.
Rumah tinggal tersebut sekarang lebih dikenal dengan nama Glass House. Pada tahun 1928, Philip Johnson bertemu dengan
arsitek Ludwig Mies van der Rohe, yang pada saat itu sedang merancang
German Pavilion untuk Barcelona Internasional Exposition 1929. Pertemuan
dengan Ludwig Mies van der Rohe inilah yang akhirnya membuat jalan
Philip Johnson dalam dunia arsitektur. Pada awalnya bahkan Philip
Johnson pernah menugaskan Ludwig Mies van der Rohe untuk mendesain
apartemennya di New York. Kemudian dia berkolaborasi dengan Mies
mendesain bangunan tinggi terbaik yakni Gedung Seagram, New York.
Karya-Karya Philip Johnson.
- Johnson House at Cambridge, "The Arch Street House", Cambridge, Massachusetts (1942–1943)
- Booth (Damora) House, "The Booth House", Bedford Village, New York (1946)
- Johnson House, "The Glass House", New Canaan, Connecticut (1949)
- John de Menil House, Houston, Texas (1950)
- Rockefeller Guest House for Abby Aldrich Rockefeller, New York City, New York (1950)
- Seagram Building, New York City, New York (in collaboration with Mies van der Rohe; 1956)
- The Four Seasons Restaurant, New York City, New York (1959)
- Expansion of St. Anselm's Abbey, Washington, D.C. (1960)
- Museum of Art at Munson-Williams-Proctor Arts Institute, Utica, New York (1960)
- Abby Aldrich Rockefeller Sculpture Garden at The Museum of Modern Art, New York City, New York
- Sheldon Museum of Art, Lincoln, Nebraska (1963)
- New York State Theater (renamed David H. Koch Theater) at Lincoln Center, New York City, New York (with Richard Foster; 1964)
- Amon Carter Museum, Fort Worth, Texas (1961; also expansion in 2001)
- New York State Pavilion for the 1964 New York World's Fair, New York City, New York (1964)
- Kreeger Museum, Washington, D.C. (with Richard Foster; 1967)
- Main campus mall at the University of Saint Thomas, Houston, Texas
- Elmer Holmes Bobst Library at New York University, New York City, New York (1967–1973)
- John Fitzgerald Kennedy Memorial, Dallas, Texas (1970)[6]
- IDS Center, Minneapolis, Minnesota (1972)
- Art Museum of South Texas, Corpus Christi, Texas (1972)
- Johnson Building at the Boston Public Library, Boston, Massachusetts (1973)
- Fort Worth Water Gardens, Fort Worth, Texas (1974)
- Pennzoil Place, Houston, Texas (1975)
- Dorothy and Dexter Baker Center for the Arts at Muhlenberg College, Allentown, Pennsylvania (1976)
- Thanks-Giving Square, Dallas, Texas (1976)
- 101 California Street, San Francisco, California (Johnson/Burgee Architects; 1979–1982)
- Neuberger Museum of Art at the State University of New York at Purchase, Purchase, New York
- Crystal Cathedral, Garden Grove, California (1980)
- Tata Theatre, National Centre for the Performing Arts, Mumbai, India (1980)
- Metro-Dade Cultural Center, Miami, Florida (1982)
- Chapel of St. Basil and the Academic Mall at the University of St. Thomas, Houston, Texas
- Republic Bank Center (renamed Bank of America Center), Houston, Texas (1983)
- Transco Tower (renamed Williams Tower), Houston, Texas (1983)
- Cleveland Play House, Cleveland, Ohio (extension; 1983)
- Wells Fargo Center, Denver, Colorado (1983)
- PPG Place, Pittsburgh, Pennsylvania (1984)
- The Gerald D. Hines College of Architecture, University of Houston, Houston, Texas (1985)
- Lipstick Building, New York City, New York (1986)
- Comerica Bank Tower, Dallas, Texas (1987)
- 190 South LaSalle Street, Chicago, Illinois (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1987)
- Gate of Europe, Madrid, Spain (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1989–1996)
- 191 Peachtree Tower, Atlanta, Georgia (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1990)
- The Museum of Television & Radio (renamed Paley Center for Media), New York City, New York (1991)
- Chapel of St. Basil at the University of St. Thomas, Houston, Texas (with John Manley, Architect; 1992)
- Science and Engineering Library at Ohio State University, Columbus, Ohio (1992)
- AEGON Center, Louisville, Kentucky (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1993)
- One Detroit Center, Detroit, Michigan (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1993)
- Visitor's Pavilion, New Canaan, Connecticut (1994)
- Turning Point at Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio (1996)
- Philip-Johnson-Haus, Berlin, Germany (1997)
- First Union Plaza, Boca Raton, Florida (2000)
- Interfaith Peace Chapel on the Cathedral of Hope campus, Dallas, Texas (2010)
Ars. Frederich Silaban (lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912 – meninggal di Jakarta, 14 Mei 1984 pada umur 71 tahun) adalah seorang opzichter/arsitek generasi awal di negeri Indonesia.
Dia merupakan seorang arsitek otodidak. Pendidikan formalnya hanya
setingkat STM (Sekolah Teknik Menengah) namun ketekunannya membuahkan
beberapa kemenangan sayembara perancangan arsitektur, sehingga dunia
profesipun mengakuinya sebagai arsitek. Dan seiring perjalanan waktu, ia
terkenal dengan berbagai karya besarnya di dunia arsitektur dan rancang
bangun di mana beberapa hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan bagi
daerah tersebut. Frederich Silaban telah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Mesjid Istiqlal. Frederich Silaban juga merupakan salah satu penandatangan Konsepsi Kebudayaan yang dimuat di Lentera dan lembaran kebudayaan harian Bintang Timur mulai tanggal 16 Maret 1962
yakni sebuah konsepsi kebudayaan untuk mendukung upaya pemerintah untuk
memajukan kebudayaan nasional termasuk musik yang diprakarsai oleh
Lekra (Lembaga Kebudajaan Rakjat, onderbouw Partai Komunis Indonesia) dan didukung oleh Lembaga Kebudayaan Nasional (onderbouw Partai Nasional Indonesia) dan Lembaga Seni Budaya Indonesia (Lesbi) milik Pesindo. Selain itu, Frederich Silaban juga berperan besar dalam pembentukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Pada April 1959,
Ir. Soehartono Soesilo yang mewakili biro arsitektur PT Budaya dan Ars.
F. Silaban merasa tidak puas atas hasil yang dicapai pada Konperensi
Nasional di Jakarta, yakni pembentukan Gabungan Perusahaan Perencanaan
dan Pelaksanaan Nasional (GAPERNAS) di mana keduanya berpendapat bahwa
kedudukan "perencana dan perancangan" tidaklah sama dan tidak juga
setara dengan "pelaksana". Mereka berpendapat pekerjaan
perencanaan-perancangan berada di dalam lingkup kegiatan profesional
(konsultan), yang mencakupi tanggung jawab moral dan kehormatan
perorangan yang terlibat, karena itu tidak semata-mata berorientasi
sebagai usaha yang mengejar laba (profit oriented). Sebaliknya pekerjaan pelaksanaan (kontraktor) cenderung bersifat bisnis komersial, yang keberhasilannya diukur dengan besarnya laba dan tanggung jawabnya secara yuridis/formal
bersifat kelembagaan atau badan hukum, bukan perorangan serta terbatas
pada sisi finansial. Akhir kerja keras dua pelopor ini bermuara pada
pertemuan besar pertama para arsitek dua generasi di Bandung
pada tanggal 16 dan 17 September 1959. pertemuan ini dihadiri 21 orang,
tiga orang arsitek senior, yaitu: Ars. Frederich Silaban, Ars. Mohammad
Soesilo, Ars. Lim Bwan Tjie dan 18 orang arsitek muda lulusan pertama
Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung
tahun 1958 dan 1959. Dalam pertemuan tersebut dirumuskan tujuan,
cita-cita, konsep Anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan
arsitek murni, sebagai yang tertuang dalam dokumen pendiriannya, “Menuju
dunia Arsitektur Indonesia yang sehat”. Pada malam yang bersejarah itu
resmi berdiri satu-satunya lembaga tertinggi dalam dunia arsitektur
profesional Indonesia dengan nama Ikatan Arsitek Indonesia disingkat
IAI.
Hasil Karya
- Gedung Universitas HKBP Nommensen - Medan (1982)
- Gelora Bung Karno - Jakarta (1962)
- Rumah A Lie Hong - Bogor (1968)
- Monumen Pembebasan Irian Barat - Jakarta (1963)
- Markas TNI Angkatan Udara - Jakarta (1962)
- Gedung Pola - Jakarta (1962)
- Gedung BNI 1946 - Medan (1962)
- Menara Bung Karno - Jakarta 1960-1965 (tidak terbangun)
- Monumen Nasional / Tugu Monas - Jakarta (1960)
- Gedung BNI 1946 - Jakarta (1960)
- Gedung BLLD, Bank Indonesia, Jalan Kebon Sirih - Jakarta (1960)
- Kantor Pusat Bank Indonesia, Jalan Thamrin - Jakarta (1958)
- Rumah Pribadi Friderich Silaban - Bogor (1958)
- Masjid Istiqlal - Jakarta (1954)
- Frederich Silaban memenangkan sayembara pembuatan gambar maket Masjid dengan motto (sandi) "Ketuhanan" yang kemudian bertugas membuat desain Istiqlal secara keseluruhan. Istiqlal ini juga merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara pada tahun 1970-an
- Gedung Bentol - Jawa Barat (1954)
- Gedung ini merupakan bagian dari Istana Kepresidenan Cipanas yang terletak di jalur jalan raya puncak, Jawa Barat dan berlokasi tepat di belakang gedung induk dan berdiri di dataran yang lebih dari bangunan-bangunan lain. Gedung yang sering disebut sebagai tempat Soekarno mencari inspirasi dinamakan Gedung Bentol karena seluruh dindingnya ditempel batu alam yang membuat kesan bentol-bentol.
- Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata - Jakarta (1953)
- Kampus Cibalagung, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)/Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) - Bogor (1953)
- Sekolah pertanian ini telah melahirkan sejumlah tokoh kawakan di berbagai bidang. Beberapa di antaranya bahkan pernah menjabat sebagai menteri. Padahal sekolah yang kini berumur seabad ini sejatinya "kawah candradimuka" bagi penyuluh dan teknisi di bidang pertanian.
- Rumah Dinas Walikota - Bogor (1952)
- Kantor Dinas Perikanan - Bogor (1951)
- Tugu Khatulistiwa - Pontianak (1938)
- Tugu ini dibangun pertama kali pada 1928 oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda. Pada 1938 dibangun kembali dan disempurnakan oleh Frederich Silaban. Pada 1990 dibangun duplikatnya dengan ukuran 5 kali lebih besar untuk melindungi tugu khatulistiwa yang asli. Pembangunan yang terakhir diresmikan pada 21 September 1991.
- Gimana gengs Banggakan.? Punya Arsitek Indonesia yang Mendunia, Sekian dulu ya tunggu kelanjutan artikel berikut nya dari Admin.
- Wassalam.