Daftar Laman

Friday, February 23, 2018

Alasan Mengapa Hasil Dari Komoditas CPO (Crude Palm Oil) Sawit Mendapat Sentimen Negatif Dari Uni Eropa

AR - Assalamualaikum WR. WB, hallo sahabat blogger kali ini kita akan membahas tentang alasan mengapa hasil dari komoditas CPO (Crude Palm Oil) sawit mendapat sentimen negatif dari Negara-Negara Uni Eropa, Sebagaimana diketahui sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati sebagai tumbuhan palma, Negara-Negara penghasil minyak sawit terbesar terdapat di Indonesia dan Malaysia. Sawit populer setelah Revolusi Industri (Abad ke-19) untuk bahan pangan dan industri sabun, di Indonesia perkembangan tanaman kelapa sawit dipelopori oleh Adrien Hallet (Belgia)

Disini penulis akan memperlihatkan beberapa fakta yang mungkin menjadi alasan mengapa Negara-Negara Uni Eropa memberi sentimen negatif kepada hasil komoditas CPO (Crude Palm Oil) sawit ;

1. Penghasil minyak nabati 18 ton/ha
Hal ini berbanding terbalik dengan Negara-Negara di Uni Eropa yang hanya bisa menghasilkan minyak nabati dari komoditas kacang maupun biji bunga matahari dengan hasil 5 ton/ha

                                              Sumber. data:image/jpeg;base64

2. Hasil CPO sawit di Negara-Negara Asia Tenggara lebih besar dari penghasilan Negara asal dari tanaman kelapa sawit (Amerika Selatan), hal ini dipengaruhi oleh ;
a. letak wilayah 13 derajat Lintang Utara - 12 derajat Lintang Selatan
b. Curah hujan 2.000 - 3.000 mm/tahun dengan 180 hh/tahun
c. Lama penyinaran yang ideal 5 - 7 jam/hari
d. Suhu Optimal yang ideal 24 derajat - 28 derajat Celcius
e. Kelembaban Udara yang ideal 80 - 90 %
f. hingga kecepatan angin 5 - 6 Km/Jam

Hal itulah yang membuat hasil komoditas kelapa sawit mendapat sentimen negatif dari Negara-Negara di Uni Eropa, politik ekonomi yang dipelopori oleh Uni Eropa terhadap Negara-Negara di Asia Tenggara khususnya Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil komoditas terbesar di Dunia